All About the Past

08.32 Unknown 0 Comments

Hmmm, berbicara tentang masa lalu, terkadang terasa berat. Mungkin salah satu penyebabnya adalah kehidupan di masa lalu yang mungkin tak seceria cerita Upin dan Ipin, maupun seindah dan seromantis cerita Jodha Akbar (versi sinetron) yang ngebangun Taj Mahal. Namun, hal terpenting dari masa lalu yang surem adalah mampu mengambil pelajaran dari peristiwa dimasa lalu, kemudian bergerak ke depan dan menjadi pribadi yang jauh lebih baik (salam super).
Berbicara tentang masa lalu, terutama tentang ini (#nunjuk hati) (ceileeee.. J) tentu akan mengalir sejuta kisah yang dapat menjadi dongeng sebelum tidur (kalo mau mimpi buruk siih, haha..). Yaaahh, yang namanya hati pastinya akan mencari-cari tempat berlabuh (uhuk..). Tak jarang perjalanan hati, yang meng-atasnama-kan cinta, dalam mencari tempat berlabuhnya menemui berbagai hambatan, bahkan berjumpa pada kegagalan, sehingga muncul istilah “mantan” (jeng..jeng..jeng..)..
Hmmm, mantan yaa.. sebenernya males juga ngomongin hal yang satu ini. Buat saya pribadi, tak ada kisah indah seperti cerita Romeo and Juliet, atau semacamnya, yang pernah terjadi sama yang namanya mantan. Bukannya mau menghapus kenangan lama, tapi memang tak ada kisah yang bisa dikenang. Bahkan, untuk memberi gelar “mantan” kepada seseorang aja agak memaksa, supaya keliatan gak kudet gituu, hehehe..
Yaaahh, seiring berjalan waktu, pasti akan datang seseorang yang benar-benar akan menjadi pelabuhan terakhir, tempat beristirahatnya hati dari hiruk-pikuk dunia, tempat berbagi suka duka, dan segalanya (ehemm...). Tentunya ada ruang khusus di hati untuk orang yang satu itu (ceileee..). 
Kepada hati, terimalah orang tersebut lengkap dengan segala kekurangan dan masa lalunya, dan pastikan dia adalah pribadi yang selalu berusaha menjadi lebih baik. Dengan begitu, seburuk apapun masa lalunya, termasuk tentang mantan-mantannya (yang ini rada pedih deh yaa, #pukpuk) takkan mengganggu kehidupan kalian (duuuhhh so sweet..). Memang takkan mudah, tapi disitu letak ketulusan. Tak jarang hati tetap perih saat ada hal-hal yang berkaitan dengan mantan doi/doski, apalagi namanya! Waduhh, kalo yang itu lebih baik ajarkan kepada hati untuk kuat, gak usah ngerasa gimana-gimana sampe gak mau makan 3 hari (lebay dehh..). apalagi kalo doi/doski udah gak peduli lagi perihal mantan-nya (nulisnya gak usah digabung ntar bikin sensi, hehe). Seandainya doi/doski mencoba bermain kayu tiga (diem-diem maen hati sama orang lain), sabar aja, gak usah dibales, itu urusan dia dengan Tuhan (biar Tuhan yang membalas, #nahlhooo). Intinya, gak usah mengungkit masa lalu doi/doski, karena “mengungkit masa lalu orang lain sama dengan ngubek-ngubek tong sampah, GAK GUNA!
Sekali lagi, hal terbaik untuk masa lalu yang surem adalah mengambil pelajaran dan menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Sebab pengalaman adalah guru terbaik dalam sekolah kehidupan.

*ERL*

0 komentar: